Janji Shirah Episod 01-13(akhir)

Sinopsis Drama Janji Shirah TV3
Shirah merupakan seorang penuntut kolej di tahun akhir dalam jurusan perhubungan awam. Dia sentiasa ceria dengan hidupnya walaupun bukan berasal dari keluarga yang berada. Shirah mempunyai seorang teman lelaki, Luqman yang menuntut dalam jurusan kejuruteraaan. Shirah sangat rapat dengan Mira. Dalam diam, Mira menyimpan perasaan terhadap Luqman dan sudah nekad untuk mendapatkan Luqman dengan caranya tersendiri.

Kakak Shirah, Arfah terpaksa bekerja keras demi menyara anak-anaknya, Balqish, Afiq dan Liana kerana sikap suaminya, Zali yang lebih mengutamakan madunya, Nurin yang berasal dari keluarga kaya. Arfah berpesan kepada Shirah supaya menjaga anak-anaknya dan jangan memisahkan mereka bertiga sekiranya ada apa-apa yang terjadi pada dirinya kelak. Namun, Shirah hanya menganggap Arfah bergurau kerana menganggap dirinya masih muda untuk memikul tanggungjawab sebagai seorang ibu.
Selepas Arfah meninggal dunia akibat barah otak, Shirah dibebani dengan tanggungjawab untuk menjaga anak-anak saudaranya. Oleh kerana janjinya kepada Arfah dan juga sikap lepas tangan Zali yang enggan bertanggungjawab, Shirah terpaksa mencari kekuatan untuk menyara hidup 3 adik beradik itu walaupun masih belum habis belajar.

Mira berpura-pura simpati dengan Shirah dan mencari peluang untuk merosakkan hubungan Shirah dan Luqman. Keluarga Shirah pula, Mak Jenah (ibu Shirah), Redzuan (abang Shirah) dan Alina (kakak Shirah) masing-masing mempunyai kesulitan dan alasan sendiri untuk tidak menjaga Balqish, Afiq dan Liana.

Dr. Amir yang merawat Arfah dahulu muncul menghulurkan bantuan. Shirah terharu dengan kebaikannya. Hubungan rapat Dr. Amir dan Shirah telah menimbulkan rasa cemburu di hati Luqman. Justeru, hubungan Shirah dan Luqman menjadi dingin.

Shirah terkejut dengan permintaan Rania untuk Shirah berkahwin dengan suaminya, Dr. Amir demi menyelamatkan perkahwinan mereka yang tidak dikurniakan cahaya mata. Shirah berada dalam dilema. Apakah ini jalan penyelesaian kepada kemelut yang dihadapi oleh Shirah? Adakah keputusan Shirah untuk berkahwin dengan Dr. Amir dapat menjaga kebajikan anak-anak saudaranya? Bagaimana pula dengan Luqman?
Pengarah Janji Sirah: 
Along Kamaruddin

Pelakon Janji Shirah:
Nabila Huda ,Iqram Dinzly ,Airiel Zafril ,Ako Mustapha,Fauzi Nawawi ,Zarina Zainordin ,Arfah Damanhuri ,Zarina Zainudin ,Sherry Merlis ,Airis Yasmin ,Ika Nabila ,Hairi Safwan,Watie Sadali

Promo Janji Shirah


Tonton Online Janji Shirah
Janji Shirah Episod 01-02 - klik sini
Janji Shirah Episod 03-04 - klik sini
Janji Shirah Episod 05-06 - klik sini
Janji Shirah Episod 07-08 - klik sini
Janji Shirah Episod 09      - klik sini   dailymotion- klik sini
Janji Shirah Episod 10-11 - klik sini   dailymotion- klik sini
Janji Shirah Episod 12                       dailymotion- klik sini
Janji Shirah Episod 13                       dailymotion- klik sini

8 comments:

  1. “ Saat Lamunanku ”


    Saat ini, detik ini, aku ingin menoreh kata - kata dan ku lukiskan lewat tulisan ini,

    ….Kenapa….????
    ….Apakah….????
    ….dan Siapa….????

    Itulah pertanyaan yang sampai saat ini, detik ini menjadi misteri dalam hidupku…??? Orang yang Kucintai, Kusayangi, Kukasihi, dan kuinginkan dia jadi isteri dan pendampingku yang pertama dan yang terakhir, justru dia pergi meninggalkanku disaat keinginan untuk menikah…

    Perih, Sesak, dan Sakit hati itulah yang aku rasakan sekarang…
    “Apakah” dia benar - benar tidak mencintaiku dari awal….???
    Tapi “Kenapa” ada janji yang terucap…???

    Bi..umi janji nggak akan ninggalin Abi…
    Tapi Bi janji juga ya nggak akan ninggalin Umi…
    Terima Umi apa adanya, Umi mohon Abi mau jadi suami Umi tuk yang pertama dan yang terakhir dan untuk selamanya, Umi nggak akan cari yang lain selain Abi.

    Umi Sayang Abi….???
    Umi Cinta Abi…???
    Umi Butuh Abi…???
    Umi mau menikah dengan Abi…???
    Umi mau nerima Abi apa adanya…???

    Bi…jangan tinggalin Umi ya…???
    Jangan lupain Umi ya…???
    Umi slalu Sayang Abi…???
    Jaga diri Abi ya Sayang…???

    Katapun terucap dari mulutnya,…..

    Aku ingin ucapkan janji tuk setia, tuk menyayangi, tuk mencintai, tuk mengasihi dan tuk menjadikan dia pendampingku yang pertama dan terakhir, tapi…mulutku tertutup saat dia lebih dulu mengucapkan padaku…

    “Apakah” dia benar - benar mencintaiku…???
    “Apakah” dia benar - benar menyayangiku…???
    Dan “Apakah” benar - benar dia ingin jadi pendampingku slamanya…???

    Aku berfikir………??????????
    Seharusnya janji - janji tersebut akulah yang pantas tuk memegangnya terlebih dahulu, dan setiap kali aku ingin mengucapkan lebih dulu aku tak bisa menahan perkataannya…., aku mencintainya, aku menyayanginya, dan aku juga menginginkan dia jadi isteriku, jujur dari awal pertama kali aku mengenalnya aku menginginkan dia jadi milikku dan aku tidak memandang siapa dia, yang aku fikirkan dan aku niatkan adalah dia benar- benar mau jadi milikku tuk slamanya, sekali lagi “Kenapa” mesti dia yang lebih dulu mengucapkannya padaku, dan “Kenapa” keputusan janji – janji itu terlalu cepat terucap dari mulutnya…???

    Andaikan janji - janji itu terucap dari mulutku terlebih dahulu pasti takkan pernah terjadi seperti ini, aku yakin itu karena aku benar - benar tulus mencintainya, aku tidak pernah berniat tuk menduakannya apalagi meninggalkannya,

    “ Memohon dan Meminta “ itulah yang kulihat dan ku dengar dari mulutnya saat dia menegakkan janji - janji, melihat dan mendengar apa yang dia ucapkan pada saat itu, aku yakin tidak ada kebohongan ataupun niat tuk mengingkari janji - janji yang telah dia ucapkan lebih dulu dari aku, karena ketulusannyalah aku yakin semua perkataannya, tapi sampai saat ini semuanya sirna terbawa emosi,

    “Kenapa” sampai saat ini dia membenciku…???
    “Apakah” Kesalahanku…???
    Dan “Siapa” orang yang telah membuat dia seperti ini…???

    Setiap kali aku bertanya Kenapa, Apakah, dan Siapa…??? Dia tidak bisa menjawab dengan pasti dan tanpa penjelasan yang jelas, aku benar - benar bingung dibuatnya…???

    “Kenapa” Umi meninggalkan Abi…???
    Umi hilang rasa ama Abi, jawabnya singkat

    “Apakah” yang membuat Umi seperti ini…???
    Lalu jawabnya nggak tahu, karena tiba - tiba aja Umi hilang rasa ama Abi

    “Siapakah” yang ada dihati Umi sekarang selain Abi…???
    Nggak ada, jawabnya lebih singkat.




    bersambung..>>>

    ReplyDelete
  2. sambungan...<<<<


    Bingung, Kaget, Perih, Sesak, Sakit Hati, dan bercampur beribu-ribu pertanyaan dalam hati….??? Itulah kata - kata yang selama ini menjadi misteri dalam hidupku, dan yang lebih membuat aku tidak terima adalah dia meninggalkan aku begitu cepatnya dan tanpa proses dialami oleh orang - orang yang pernah meninggalkan kekasihnya atau pasangan yang telah berumah tangga, jujur sampai saat ini aku tidak bisa menerima perlakuan ini dalam hidupku, mungkinkah orang berfikiran sama sepertiku..??

    Setiap lamunanku aku berkata….

    Andai saja kau ada temani hariku mungkin takkan seperti ini…
    Tahukah kau ku menyinta… karena kau ada hiasi hari - hari yang telah pergi
    Tahukah kau ku terluka karena dirimu... engkau pergi tanpa janji - janji yang tak pasti

    Bahwa kau begitu sempurna… tercipta untuk diriku…
    Bahwa kau begitu berharga… berarti bagi diriku…
    Karena kau adalah Cinta, Rindu, dan Kasihku…

    Lelah hati menunggu hadirmu…
    Sepinya waktu tanpa kehadiranmu…
    Setiap saat, setiap waktu aku menunggumu…
    Terus mencari dan menanti hadirmu…
    Salahkah aku Mencintaimu…???
    Maafkan aku… aku yang telah mencintai dan merindukanmu…

    Ku bernyanyi dan bermimpi akan hadirmu…
    Ku berlari tuk mengejar bayangmu…
    Ku disini sendiri, mencari dan menanti…
    Sepinya waktu tanpa kehadiranmu…

    Begitu tegakah seseorang yang telah berbuat janji terus dia pergi meninggalkannya begitu saja…??? Pasti ada sesuatu yang menyebabkan dia seperti ini, dan tidak mungkin orang melupakan janjinya begitu saja, maka terucaplah kata - kata tadi Kenapa, Apakah, dan Siapa…??? Pertanyaan itu tidak akan pernah lari dalam masalah ini dan ini akan melekat slamanya.

    Sampai saat ini aku masih berharap dan menuggu hadirnya dalam hidupku, aku tidak akan pernah bosan tuk memohon dan meminta dia kembali kepangkuanku seperti dulu lagi dan mengingat apa yang telah dia ucapkan padaku, aku inginkan itu, tapi “Apakah” mungkin aku seperti ini slamanya dalam hidupku…???, aku menunggu dan tidak mungkin hidupku slamanya seperti ini, sampai kapankah aku harus menunggu…??? Sebagian orang mungkin menyarankan supaya lupakan saja apa yang pernah terjadi dan apa - apa yang pernah terucap, bagiku bukan sesuatu hal yang gampang untuk melupakannya, “Kenapa” aku juga tidak tahu…??? Mungkinkah Cinta dan Ketulusanku yang membuat aku seperti ini…??? Menyesalkah aku yang telah mengenal dan mencintainya…??? Aku juga tidak bisa menjawab, karena Cinta dan Ketulusanku datangnya dari ALLAH, aku benar - benar mencintainya.

    Dalam lamunanku aku juga berfikir “Apakah” dia masih mencintai dan menyayangi aku apa adanya…??? Sedikit ketulusannya aku berharap, tapi kenapa ada ketulusan dalam dirinya di saat dia mengucapkan janji - janji itu…??? Dulu dia mau nerima aku apa adanya, tapi sekarang waktu berkata lain.

    Aku masih slalu berharap dan menunggu disini…
    Meski perih dalam hatiku, meski sesak nafasku…
    Kesepian dalam hatiku, aku butuh dirimu…
    Kusendiri dalam hidupku, aku rapuh tanpamu…
    Sekejam itukah dirimu…???
    Sadarkah kau telah hancurkan aku…???

    Ingatkah aku yang pertama kali menyentuh hati dan cintamu…???
    Ingatkah ketika pertama kali ku kecup lembut bibirmu…???
    Kutangisi setiap kenangan, kutangisi pergimu…
    Bantu aku untuk lupakan…semua cerita tentang kita…

    Ingatkah dua hati yang pernah menikmati indahnya bercinta…???
    Yakinkah sebatas inikah kau menjadikan aku kekasihmu…???




    bessambung....>>>>>

    ReplyDelete
  3. sambungan....<<<<<



    Begitulah nyanyian dari laki - laki,

    Benarkah dia inginkan perpisahan dariku…??? Dan “Kenapa” dia pergi meninggalkan aku disaat kami berdua ingin hidup bersama tuk slamanya ( pernikahan ) red, kecemburuannya terhadap diriku begitu besar sehingga membuat aku tidak bisa berbuat apa - apa, kerena Cinta dan tak ingin lepas dariku, begitu juga sebaliknya akupun tak ingin lepas darinya, bagiku itu wajar - wajar saja, setiap orang pasti mempunyai kecemburuan terhadap pasangannya masing - masing dan akupun tidak mempermasalahkan itu, Aku Mencintainya…

    Aku mencoba tuk melupakannya dan menyadari bahwa aku bukan siapa - siapa, tapi setiap kali aku mencoba itu, aku tak kuat menahan gejolak dalam hatiku, aku merindukannya dan sekali lagi aku benar - benar mencintainya, kata - kata Cinta, Rindu, dan Sayang itu takkan pernah hilang dariku, aku tidak rela ada orang lain yang memilikinya selain diriku, aku ingin membahagiakan, menjaga dan mendampingi dia tuk slamanya, aku tidak tahu lagi bagaimana cara menjalani hidup ini tanpa kehadiran dia, sampai kapankah aku bisa bertahan seperti ini…??? Fikiran yang tak pernah bisa aku lupakan, mungkinkah itu kesalahan besar yang ku perbuat sehingga aku sendiri tidak bisa tuk melupakannya…??? “Apakah” sampai sekarang aku masih bisa memiliki dia tuk slamanya….??? Aku mohon sebelum ada orang lain yang singgah dalam hatiku sekarang.

    waktupun terus berganti, akupun tersadar dari lamunanku dan sadar akan semua kesalahanku, alangkah rapuhnya aku......., hari - hari aku lewati tanpa ingin memikirkannya, sulit memang tapi aku benar - benar berusaha tuk tidak mengingatnya, ternyata aku bisa tuk tidak memikirkannya........, aku bahagia dengan hari - hariku, disaat aku menjalani hari - hariku seperti biasa ternyata dia yang menghubungiku, dia meminta maaf atas semua yang telah terjadi..........???????? Maaf.........., itu yang terucap dari mulutnya, aku berkata : aku tidak butuh kata - kata maaf darimu tapi yang aku inginkan adalah penjelasan kenapa semua ini terjadi........, lagi - lagi dia tidak bisa memberi penjelasan, percuma dan sia - sia kamu bicara............., biarkan aku hidup seperti apa adanya, aku tidak butuh.......(kamu) lagi dalam hidupku, dan jalanilah hidup kita masing - masing seperti semula, aku tidak mau lagi bertanggung jawab atas dirimu......, waktuku telah habis untuk itu semua, sekarang aku benar - benar menginginkan kehidupan yang sesungguhnya tanpa memikirkan kamu lagi.

    Jujur aku merasa berdosa, tapi ini semua aku lakukan tuk masa depanku, aku benar - benar nggak mahu lagi memikirkan semua yang telah terjadi, dan kenapa dia tidak berfikiran sama sepertiku, sama sekali dia tidak takut akan dosa, biarlah Tuhan yang membalasnya, Maaf aku berikan.......





    ……” Terima kasih Lamunanku, Engkau telah mengingatkan aku padanya"……






    A 903 S




    >>>The End<<<

    ReplyDelete
  4. Admin..cuma ada epi 9 je..10 tkde..anyways..thumbs up for e sequence arrangement..

    ReplyDelete
  5. Admin.. ep 9 tk bleh tgk.. upload smula bleh?? maceh

    ReplyDelete
  6. ;L90U89YT6R45E6URF87Y09IRO0-TI4PKTGI

    ReplyDelete

*site temporarily under maintenance. external links might not work

nrelate